Upaya ini dilakukan Disbudpar semata-mata untuk mengembangkan objek wisata. Sebelumnya Disbudpar juga telah menyelenggarakan berbagai event, baik skala nasional ataupun internasional.
Dijadikannya Taman Labuai sebagai pusat kuliner dan cinderamata, karena lokasi ini strategis, ditambah Taman Labuai tak jauh dari Bandara Sultan Syarif Kasim II.
Untuk mewujudkan itu, Disbudpar berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait, diantaranya Dinas PUPR, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DPP), Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (Diskop UMKM), Dinas Kesehatan, Satpol PP, Disbudpar Provinsi Riau, komunitas, Himpunan Pramuwisata Indonesia dan yang pastinya akan menggandeng pihak investor.
"Taman Labuai itu baru diserahkan dari PUPR ke kita. Itu memang akan kita jadikan tempat kuliner, tapi kuliner ringan dan cinderamata. Orang turun dari bandara bisa berhenti dan bersitirahat disana sejenak," terang Kepala Disbudpar Kota Pekanbaru, Nurfaisal kepada Detil.co, Rabu (5/2/2020) pagi.
Namun sebelumnya, Disbudpar akan menggandeng Satpol PP, kelurahan ataupun kecamatan untuk membebaskan lahan dari beberapa warga yang menempati aset tanah milik pemerintah kota tersebut.
"Itu aset kita. Pembebasan lahan itu artinya, sekarang disitu banyak orang tidak resmi yang menempati. Itu memakan waktu juga. Kalau itu (lahan) sudah kosong, baru kita cari investor. Karena disana perlu juga (membangun) kios-kios kecil," jelas Nurfaisal.
Kepala Disbudpar Kota Pekanbaru menargetkan sebelum bulan suci ramadan, pusat kuliner sudah bisa beroperasi.
"InsyaAllah sebelum bulan puasa sudah berproses. Kalau bisa nanti di bulan puasa, orang berjualan ditempat sederhana menggunakan tenda sementara. Bisa menjual persiapan berbuka puasa. Sebelum itu dibangun permanen oleh investor," ujar Kepala Disbudpar, Nurfaisal.(Detil.co1)
Tulis Komentar