Program Disketapang, Sahur dan Berbuka Puasa dengan Pola B2SA

Rabu, 28 April 2021

Program Dinas Ketahanan Pangan (Disketapangl Pekanbaru di Bulan Suci Ramadhan ini, sahur dan berbuka puasa dengan pola B2SA. Foto: Istimewa

Detil.co,Pekanbaru - Internet telah berkembang menjadi media strategis vital yang menghubungkan hubungan sosial. Media sosial (medsos) telah mengalami pertumbuhan luar biasa dalam kurun waktu terakhir, karena medsos memungkinkan kita untuk menjangkau banyak orang dalam waktu singkat.

Bahkan pemasaran melalui media sosial atau social media marketing saat ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan ataupun organisasi non profit sekalipun seperti pemerintahan. Sebab, banyak orang mulai menggunakan platform media sosial baik untuk bersosialisasi, mencari informasi hingga berbelanja. 

Kepala Disketapang Kota Pekanbaru, Alek Kurniawan SP M.Si.

Hal inilah yang dibaca Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang), Alek Kurniawan SP M.Si dalam menyasar masyarakat Pekanbaru untuk menyuarakan program-program ketahanan pangan yang menjadi leading sectornya saat ini. 

Memanfaatkan momentum bulan Ramadhan 1442 H/ 2021 M, Disketapang meluncurkan program sosialisasi berbuka ataupun sahur dengan menu konsumsi B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman). Sosialisasi dimaksud dikemas secara menarik dalam sebuah iklan yang diputar satu jam-an menjelang berbuka setiap harinya selama Ramadhan di link-link medsosnya Dinas Ketahanan Pangan kota Pekanbaru.

“Dalam rangka membudayakan pola konsumsi pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) untuk hidup sehat, aktif dan produktif terutama dalam menjaga stamina selama Ramadhan, plus lagi di masa pandemi ini, kami berupaya tetap eksis menyuarakan yang terbaik bagi masyarakat” ucap Alek Kurniawan di ruang kerjanya Jalan Cut Nyak Dien No. 1 Pekanbaru, Rabu (28/04).

“Kami hadir setiap sorenya menjelang berbuka, untuk mengimbau kita semua untuk tetap menjaga pola konsumsi terutama pada waktu sahur dan berbuka dengan pola B2SA,” lanjutnya.

Konsep iklan yang mensosialisasikan pola konsumsi pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) dimaksudkan untuk menekankan bahwa yang dimaksud dengan beragam tersebut adalah Semakin beragam semakin lengkap kandungan gizinya. 

Selanjutnya Bergizi menyimbolkan bahwa makanan tersebut harus mengandung zat gizi makro (karbohidrat, protein dan lemak) serta mikro (vitamin) yang dibutuhkan tubuh. Seimbang dengan pengertian bahwa jumlahnya harus sesuai kebutuhan (usia, jenis kelamin, aktivitas dan waktu) serta aman dimaksudkan adalah bebas dari bahaya kimia, fisik dan biologis.

Iklan layanan masyarakat tersebut menampilkan himbauan dari aparatur di lingkungan Ketapang dimulai dari Kadis sampai pejabat pengawas dan pelaksana di Ketapang. Iklan juga dilengkapi beberapa menu takjil (setiap hari menunya beda-beda) yang memenuhi pola B2SA tersebut. Semuanya dikemas secara menarik dan memadai sehingga diharapkan para penonton tertarik dan mengaplikasikan himbauan tersebut dalam kesehariannya.

“Kontennya secara memadai dimulai dengan himbauan dari pegawai Disketapang tentang ajakan konsumsi pangan yang B2SA lalu dilanjutkan tampilan menu takjil yang dilengkapi dengan susunan kandungan gizi yang dibutuhkan tubuh beserta cara membuat takjil dimaksud,” terang Alek Kurniawan yang kini dipercaya menduduki posisi Ketua ISSI Pekanbaru.

Sebagaimana tersebut dalam Undang-Undang Nomor 18 tahun 2012 tentang pangan pasal 68 menyebutkan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin terwujudnya penyelenggaraan keamanan pangan secara terpadu. 

Selanjutnya dalam Isu/Kebijakan Pemerintah pusat menanggapi isu global juga menyuarakan bahwa keamanan pangan mempunyai kotribusi besar pada beberapa isu/ kebijakan lainnya diantaranya, penanganan pandemik, penurunan stunting, pembangunan berkelanjutan dan visi Indonesia 2045 yang berdaulat, maju, adil dan Makmur.

“Memang sepertinya hanya iklan biasa, tapi apa yang kami hadirkan ini bersinggungan dengan isu/ kebijakan strategis lainnya,” tandas sang Nakhkoda Ketapang Pekanbaru ini.

“Sebut saja terkait penanganan pandemik salah satunya dengan meningkatkan imun salah satunya dengan asupan konsumsi yang memadai, belum lagi isu penurunan angka stunting, SDG’s dan hal – hal strategis lainnya; Itu semua adalah muara dari sosialisasi pola konsumsi B2SA ini,” Alek Kurniawan melanjutkan.

“Pokoknya kami hadir satu jam-an sebelum berbuka di akun Youtube, IG dan FB Dinas Ketahanan Pangan Pekanbaru, jangan lupa ditonton, like, comment and subscribe ya,” Pungkasnya.(Adv)