Afghanistan Diambang Kejatuhan

Ahad, 15 Agustus 2021

Kelompok Taliban berada di kantor pemerintahan setelah diambil alih di Kota Herat, Afganistan, pada 13 Agustus 2021. Taliban mengklaim sudah menguasai Kandahar dan beberapa kota lainnya. Foto: EPA

Detil.co,Kabul - Jalalabad, kota besar terakhir di luar Ibu Kota Kabul, Afghanistan berhasil dikuasai oleh Taliban. Kondisi ini membuat pemerintah pusat negara itu semakin terisolasi, yang menjadi kekhawatiran bahwa negara itu akan berada diambang kehancuran.

Dikutip dari Republika.co.id, Jalalabad merupakan kota terbesar kedua yang terletak di dekat perbatasan utama dengan Pakistan. Sejauh ini, pemerintah pusat Afghanistan hanya menguasai Kabul dan tujuh ibu kota provinsi, dari total 34 ibu kota provinsi di negara Asia Selatan itu. 

Taliban mengunggah foto secara daring pada Ahad (15/8)  yang menunjukkan mereka berada di kantor gubernur di Jalalabad, yang merupakan Ibu Kota Provinsi Nangarhar.

Abrarullah Murad, seorang anggota parlemen dari provinsi tersebut mengatakan bahwa para pemberontak merebut kota, setelah para tetua merundingkan kejatuhan pemerintah di sana. Murad mengatakan tidak ada pertempuran yang terjadi saat kota itu diserahkan.

Sebelumnya, Mazar-e-Sharif, kota terbesar keempat di Afghanistan itu juga telah berhasil dikuasai Taliban. Ada dua mantan panglima perang negara yang harus menyerahkan kendali pemberontak atas seluruh wilayah utara negara itu.

Dalam serangan ofensif yang diluncurkan Taliban selama satu pekan terakhir, kelompok ini berhasil mengalahkan pasukan keamanan Afghanistan. Negosiasi yang sedang berlangsung di Qatar sebelumnya gagal menghentikan tindakan untuk menguasai negara. 

Dilansir TRT World, suasana di Kabul sejauh ini tampak masih tenang. Namun, terdapat laporan bahwa beberapa ATM berhenti mendistribusikan uang tunai, membuat ratusan orang berkumpul di depan sejumlah bank swasta, mencoba menarik dana yang mereka miliki untuk berjaga-jaga atas situasi yang tidak kondusif. 

Kekerasan di Afghanistan itu telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, menyusul pasukan pimpinan Amerika Serikat (AS) telah ditarik setelah 20 tahun operasi militer. Presiden AS Joe Biden mengatakan sekitar 5.000 tentara Amerika dikerahkan untuk memastikan proses penarikan yang tertib dan aman. 

Sekitar 600 tentara Inggris juga akan tiba di kota itu akhir pekan ini untuk membantu penarikan warga negara yang ada di sana. Mereka juga akan membantu relokasi warga Afghanistan yang membantu pasukan Inggris dan sekarang menghadapi risiko pembalasan dari Taliban.

Pemerintah Jerman mengatakan akan memajukan penerbangan charter yang semula dijadwalkan untuk diluncurkan pada akhir Agustus dengan tujuan evakuasi para staf kedutaan di Kabul. 

Demikian dengan Pemerintah Ceko yang mengumumkan akan mengevakuasi dua diplomat dari kedutaan besar di Ibu Kota Afghanistan tersebut, bersama dengan para pekerja lokal karena situasi keamanan yang memburuk.***