Pimpinan Pondok Pesantren Babusalam Gelar Silahturahmi Bersama Ketua Umum FKPMR

Ahad, 15 Januari 2023

Pimpinan Pondok Pesantren Babusalam menggelar silahturahmi bersama Ketua Umum FKPMR. Foto: Ist

Detil.co,Pekanbaru - Kunjungan DR drh H Chaidir MM ke Pondok Pesantren Babussalam Jalan HR Subrantas, Kota Pekanbaru, Kamis (12/1), disambut hangat pimpinan Pondok Pesantren Babussalam, Tuan Guru Syekh H Ismail Royan.

Kedatangan H Chaidir disambut dengan tabuhan kompang. Senyum serta saling puji diantara kedua Tokoh Riau ini menghiasi meriahnya dan kehangatan suasana.

Tuan Guru Syekh H Ismail Royan dan Ketua Umum Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR) H Chaidir, sudah cukup lama berjanji untuk bertemu dan bersilahturami. Hadir dalam kegiatan tersebut, seluruh pengasuh pondok pesantren, dewan guru serta santri dan santriwati Pesantren Babusalam dan undangan lainnya.

H Chaidir yang datang bersama pengurus FKPMR, diantaranya Sekjen Drs H Endang Sukarelawan SH, Wakil Sekjen Muhammad Herwan, H Tengku Syed Muhammad Amin, H Sarjono Amnan, Prof Dr Saktioto dan Azmi Azis SE didapuk memberikan kuliah umum yang bertema “Peluang dan Tantangan Usaha di Negeri Melayu Bertuah”.

Tuan Guru Syekh H Ismail Royan, memulai sambutannya dengan menyampaikan kenangan ketika dulu masih sering bersama. 

Tuan Guru Syekh H Ismail Royan, yang memanggil H Chaidir dengan sebutan abang, menyatakan pertemuan ini merupakan yang kesekian kali di Pondok Pesantren Babussalam, bahkan saat pondok masih bangunan kayu, terjadi kesepakatan bersama para anggota DPRD Provinsi Riau pada saat itu yang memutuskan H Chaidir sebagai Ketua DPRD Provinsi Riau.

Beliau berharap, kedepan FKPMR mempunyai peran aktif dalam meningkatkan sumber daya manusia, terutama dibidang agama. Hal ini berangkat dari keprihatinannya terhadap masih banyak anak-anak yang tidak bisa membaca Al-Qur’an dan Shalat.

"Bagaimana mereka akan mengenal Allah, jika mereka tidak mampu membaca Al Qur’an dan tidak mendirikan Shalat," ujar Tuan Guru Syekh H Ismail Royan.

Tuan Guru Syekh H Ismail Royan, berharap dan berdoa, H Chaidir yang pernah menjabat Ketua DPRD Provinsi Riau selama dua periode, kelak akan menjadi wakil masyarakat Riau melalui Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI. 

Menurutnya, melalui keilmuan dan pengalamannya ditambah H Chaidir sangat mengetahui kondisi dan sangat mengerti permasalahan di daerah Riau. Dirinya meyakini H Chaidir mampu mengemban amanah.

Sebelum memberi kuliah umum, H Chaidir yang juga dipercaya sebagai Ketua Dewan Pakar Korps Alumni HMI Provinsi Riau 2022 – 2027 dan Dewan Penasihat ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia) Orwil Riau, menyampaikan beberapa hal terkait ungkapan soal Bertuah. 

Dikatakan, ada nilai-nilai di dalamnya yang tidak bisa hilang. Sebagaimana sumpah Hang Tuah sang legenda Melayu yang berbunyi, “Tuah Sakti Hamba Negeri, Esa Hilang Dua Terbilang, Patah Tumbuh Hilang Berganti, Tak Melayu Hilang di Bumi”.

Selain itu, menurutnya, jika ingin bicara soal peluang dan tantangan, tentu kita harus mengukur kemampuan karena akan dihadapkan pada perubahan-perubahan.

"Kalau kita selalu menunggu, maka kita akan tergilas dengan perubahan-perubahan cepat yang terjadi," ujarnya.

Ditengah perubahan yang terus terjadi, kita ingin semampunya meningkatkan kesejahteraan. Pertanyaannya, bagaimana cara mewujudkannya? Kalau bicara peluang tentu saja banyak, apalagi negeri ini dikenal sebagai daerah kaya sumber daya alam.

Namun sayangnya, kita sering tidak siap untuk mengelola potensi. Dulu, ketika kebun sawit diperkenalkan banyak yang menertawakan, ketika tahu hasilnya baru punya keinginan sementara lahan sudah tidak ada.

H Chaidir, mengingatkan agak kita jangan terjebak dalam merasa kurang, merasa tidak mampu dan lain sebagainya. Demikian pula dengan tantangannya yang besar, karena masyarakat Riau yang sangat majemuk.

Terkait itu, drh H Chaidir, menyebutkan, pentingnya kolaborasi untuk menggali potensi. Lalu, bagaimana kita menyiapkan diri? Jawabannya adalah pendidikan. 

Demikian pula dengan kompetensi, namun hal itu tidak cukup, namun harus mahir sesuai dengan kemampuan. Begitu pula, pintar saja tidak cukup, tetapi harus berakhlak mulia (akhlakul karimah).

H Chaidir mengaku kagum dengan tagline Pondok Pesantren Babusalam, yaitu “Beriman, Berilmu, Beramal dan Berakhlak Mulia,” pungkasnya.***