Peringatan Dini, Gelombang Tinggi Berpeluang Terjadi di Perairan Indonesia

BMKG mengeluarkan peringatan dini terkait gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 22 - 23 Oktober 2020. Foto: SINDOnews

Detil.co,Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 22 - 23 Oktober 2020.

"Siklon Tropis Saudel 995 hPa terpantau di Perairan timur Filipina yang berdampak secara tidak langsung pada ketinggian gelombang di Laut Natuna utara. Sirkulasi udara terpantau di Samudra Pasifik timur Filipina dan Samudra Hindia barat Sumatra barat," demikian tulis BMKG lewat rilis yang disampaikan ke SINDOnews, Kamis (22/10/2020).

Dikutip dari Sindonews.com, BMKG menjelaskan, pola angin di wilayah utara Indonesia umumnya bergerak dari Selatan - Barat sedangkan di wilayah selatan Indonesia umumnya bergerak dari Timur - Selatan dengan kecepatan angin berkisar 5 - 22 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Kep. Mentawai, Selat Makassar bagian tengah dan Laut Sulawesi bagian barat. Kondisi ini mengakibatkan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut," ucapnya.

Kondisi tersebut menurut BMKG, mengakibatkan peningkatan gelombang setinggi 1.25 hingga 2.50 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan seperti Selat Malaka bagian utara, Perairan timur Kep Simeulue - Kep Mentawai, Selat Sape bagian selatan.

"Kemudian di Perairan selatan P. Sawu, Perairan Kupang-P Rote, Selat Sumba bagian barat, Perairan selatan Flores, Laut Sawu, Selat Ombai, Samudra Hindia selatan P Sawu-P Rote, Perairan Kep Anambas-Kep Natuna, Perairan Kep Subi-Kep Serasan, Laut Natuna, Perairan timur Kep Bintan-Kep Lingga, Laut Jawa bagian barat, Samudra Pasifik utara Papua," ungkap BMKG.

Selanjutnya diakui BMKG, gelombang yang lebih tinggi kisaran 2.5 hingga 4.0 meter berpeluang terjadi di beberapa perairan Indonesia lainnya, di antaranya adalah Perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh, Perairan barat Kep Simeulue-Mentawai, Perairan Enggano-Bengkulu.

"Perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian selatan dan barat, Teluk Lampung bagian selatan, Perairan selatan Jawa-P Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Jawa-P Sumba, Laut Natuna Utara," ungkapnya.

Karena potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. BMKG mengimbau masyarakat selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi.

"Seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m). Dan mohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," tutup BMKG.***


[Ikuti Detil.co Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar