11.791 Terinfeksi Virus Corona, 259 Orang Meninggal

Penumpang tiba di LAX dari Shanghai, China, setelah kasus positif virus Corona diumumkan di pinggiran Orange County, Los Angeles, California, AS, 26 Januari 2020. Foto: REUTERS/Ringo Chiu/Sindonews.com

Detil.co,Beijing - Sebanyak 11.791 orang terinfeksi virus corona baru, 2019-nCoV, 259 orang meninggal dunia. Data terbaru ini dirilis China, Sabtu (1/2/2020).

Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan dalam laporan hariannya, 46 orang meninggal lagi karena virus corona. Sebagian besar korban meninggal dan jumlah kasus ditemukan di Provinsi Hubei, khususnya Kota Wuhan.

Jumlah kematian baru dan kasus-kasus yang baru saja bertambah semakin tinggi setiap hari sejak China "membunyikan alarm" nasional sejak wabah itu muncul akhir Desember 2019.

Epidemi ini telah menyebar luas hingga ke berbagai negara setelah para warga China bepergian ke luar negeri selama liburan Tahun Baru Imlek. Virus itu dilaporkan sudah menyebar di lebih dari 20 negara lain.

Pejabat tinggi Partai Komunis di Wuhan menyatakan penyesalannya pada hari Jumat, karena pemerintah setempat bertindak lambat atas penanganan wabah 2019-nCoV. (Baca: Singapura Melarang Masuk Seluruh Pelancong China)

Sementara itu, pemerintah Singapura memberlakukan larangan masuk seluruh pelancong asal China mulai hari ini (1/2/2020). Kementerian Kesehatan setempat mengatakan larangan juga akan berlaku untuk penumpang yang transit, tetapi pemerintah akan membebaskan penduduk (resident) dan pemegang izin jangka panjang seperti yang memiliki izin kerja, visa pelajar atau izin kunjungan jangka panjang.

Langkah untuk menangguhkan visa bagi pemegang paspor daratan China secara efektif menutup kelompok pengunjung terbesar di pulau itu dan juga akan melarang pelancong lain yang telah berkunjung ke China dalam 14 hari terakhir.

"Mengingat meningkatnya kemungkinan penularan dari pelancong baru yang tiba dari bagian lain daratan China, Kementerian Kesehatan telah menilai bahwa lebih bijaksana untuk mengambil tindakan pencegahan dini pada tahap ini," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Sindonews.com dan dilansir Reuters.***


[Ikuti Detil.co Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar