BPP Pekanbaru Gelar Rapat Pembahasan Laporan Akhir RUD

BPP Pekanbaru Gelar Rapat Pembahasan Laporan Akhir RUD. Foto: Ist

Detil.co,Pekanbaru - Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kota Pekanbaru mengadakan rapat pembahasan laporan akhir Riset Unggulan Daerah (RUD), Senin (4/10/2021) di Ruang Rapat Asisten Setdako Pekanbaru.

Kegiatan ini dihadiri oleh Tim Juri, Tim Teknis, Pejabat Fungsional serta Struktural di BPP dan kedua tim pemenang Riset Unggulan Daerah. Presentasi pertama dilakukan oleh Saraswati Sistiany SP M Agr dengan tema “Strategi Penanganan Banjir dengan desain riset Masterplan Rejuvenasi Floodplain Sungai Sail Untuk Mitigasi Banjir Kota Pekanbaru”.

Saraswati dan tim menyimpulkan, berdasarkan riset yang telah dilakukan, Floodplain area Sungai Sail memiliki luas sebesar 753 Ha. Sekitar 56 persen masih merupakan ruang terbuka hijau yang sebaiknya dipertahankan. 

"Perlu ada tinjauan untuk aturan peruntukan kawasan perumahan di floodplain area ini yang mencapai hingga 78 persen dari total area," kata Saraswati dalam pemaparannya.

Kemudian, hasil analisis menunjukkan bahwa 9.53 persen area memiliki prioritas tinggi dan 25.41persen memiliki prioritas sedang. Pembatasan ruang terbangun di floodplain area akan mengurangi resiko banjir baik pada area terbangun eksisting maupun yang akan dibangun.

“Konsep masterplan rejuvenasi floodplain Sungai Sail Kota Pekanbaru adalah Sail Sponge Park, terdiri atas Riverside Park Zone, Flood Retention Zone, Conservation Zone, dan Sediment Control Point," jelasnya.

Lanjutnya, masterplan kemudian terbagi menjadi rencana tapak pada enam spot. Strategi penerapan masterplan yang direkomendasikan adalah secara bertahap pada keenam spot tersebut dengan memprioritaskan sediment control point terlebih dahulu.

Kemudian, aporan selanjutnya disampaikan oleh Dr Minarni MSc yang bertema Pengelolaan Persampahan dengan desain riset Pengembangan Mesin Pemisah Sampah Plastik dan Organik berbasis Pencitraan Multispektral.

Ia menjelaskan, sistem pemisah sampah organik dan plastik yang terdiri dari dua kamera dan asesoris, konveyor, sistem kendali, motor, tuas, dan perangkat lunak mulai dikembangkan, perlu penyempurnaan. Lanjutnya, Jaringan Syaraf Tiruan (KST) untuk memisahkan sampah organik dan plastik dengan metode pencitraan biasa telah dibuat dan ditraining. 

"Testing dengan tuas pemisah sedang dilakukan. JST untuk memisahkan 2 jenis plastic (HDPE dan PET) mengunakan metode pencitraan multispektral telah dibuat dan ditraining dengan 60 dataset, perlu dataset yang lebih banyak lagi agar dapat dikembangkan,” Jelas Minarni.

Setelah pembahasan laporan akhir ini, agenda selanjutnya dari RUD yaitu seminar laporan hasil yang rencananya akan diselenggarakan pada bulan Oktober tahun ini.(Detil.co*)


[Ikuti Detil.co Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar