Disketapang Pastikan Konsumsi Masyarakat Aman di Hulu Hingga Hilir

Disketapang pastikan konsumsi masyarakat aman di hulu hingga hilir. Foto: Ist

Detil.co,Pekanbaru - Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan pangan dari hampir satu juta jiwa penduduk Kota Pekanbaru. Oleh karenanya, Disketapang Pekanbaru terus berinovasi melakukan dan bekerja maksimal.

Kepala Disketapang Pekanbaru, Alek Kurniawan yang akrab disapa Akur, berpedoman pada prinsip "Perlakuan kepada sektor pangan haruslah memadai kalau tidak ingin pangan berdaulat dikatakan hanya sebatas slogan“. Bahkan ia menambahkan bahwa Peranan Belanja Pemerintah harus ambil bagian untuk suksesinya.

"Pasca pandemi, Peranan Belanja Pemerintah  harus tetap menjadi lokomotif utama sebagai pengungkit keterpurukan ekonomi termasuk untuk urusan pangan," ujarnya.

Menurut Alkut, Disketapang semakin gencar dan aktif dalam berbagai program strategis ketahanan pangan. Dibagian hulu misalnya Peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani dan Pelaku Usaha Pangan ditaja melalui kegiatan Pengembangan Kawasan Mandiri Pangan (Kamapan) dan Pekarangan Pangan Lestari (P2L); bergerak hilirnya dioptimalkan revitalisasi dan penguatan kelembagaan petani dan Pelaku Usaha Pangan melalui Outlet Pangan PUAN BERSERI (Pemasaran Usaha Pangan Bersama Secara Lestari) dan Pekan Pangan Madani (PPM); pengembangan usaha tani berbasis agrobisnis dan agroindustry yang eduintanment melalui pembangunan Kawasan siCANTIG METAL (Lokasi Cadangan Pangan Terintegrasi Melek Teknologi) yang berlokasi di Kel. Agrowisata Kec. Rumbai Barat, pengembangan teknologi tepat guna serta pembangunan infrastruktur peningkatan kualitas ketahanan pangan diantaranya melalui pemanfaatan Layanan teknologi Informasi untuk layanan Publik Melalui aplikasi siTANGAN (Sistem Manajemen Informasi Ketahanan Pangan, siDIVA (Aplikasi digital FSVA/ Food Security Vulnerability Atlas) dan kegiatan lainnya.

"Kita coba usaha-usaha penguatan ketahanan pangan ini terintegrasi dari hulu ke hilir," cetusnya lagi

Alek menerangkan bahwa dihulu, Disketapang memberikan stimulus melalui kegiatan Pemberdayaan Masyarakat P2L dan Kamapan, ditengahnya juga disuport dengan penguatan kelembagaanya lewat Outlet Pangan PUAN BERSERI dan PPM. Semuanya itu terpetakan dalam dokumentasi yang memadai lewat siTANGAN, siDIVA dan dipublikasikan lewat Disketapang Berkabar. 

"Itu telah kita lakukan dua tahun terakhir ini, Alhamdulillah ini membuahkan hasil dengan diraihnya IKP terbaik kedua Nasional oleh Pekanbaru pada awal 2022 ini,"imbuhnya.

Ditengah melesunya geliat ekonomi pasca pandemic, isu yang belum disentuh secara serius selama ini adalah terkait isu keamanan pangan. Walaupun telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya namun optimalisasi dirasa belum memadai, makanya Alek merangkul Bidang Konsumsi dan Kemananan Pangan untuk terus aktif mengkampanyekan keamanan pangan lewat giat pengujian pangan segar gratis lewat lapak-lapak pengujian pangan segar di pasar-pasar pemerintah.

Eks. Kepala BPKAD Pekanbaru ini menegaskan bahwa keamanan pangan merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam konsumsi sehari-hari masyarakat. Ketua IKA SKMA Pengda Riau ini tak menampik bahwa Kota Pekanbaru termasuk daerah pemasaran produk pangan segar terbesar di Provinsi Riau, sebagian besar pangan segarnya didatangkan dari luar wilayah Kota, sehingga membutuhkan pengawasan dan pemeriksaan yang lebih intensif, terutama dalam hal keamanan pangan untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat Kota Bertuah ini.

"Dengan demikian, sesungguhnya pangan selain harus tersedia dalam jumlah yang cukup, harga yang terjangkau juga harus memenuhi persyaratan lainnya yaitu sehat dan aman. Makanya kita sudah tugaskan tim di Bidang Keamanan pangan untuk turun rutin ke pasar-pasar," tuturnya. 

Ibarat gayung bersambut, dari hasil pantauan Tim Disketapang Berkabar, Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan pada Kamis (30/6/2022) siang turun langsung dalam giat pengujian pangan segar dipasar Simpang Baru Panam. Setelah berkoordinasi dengan pihak UPT Pasar setempat, Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan Ismul Denie dan tim melakukan pengambilan sampel yang dilakukan sejak pukul 09.00 WIB. Petugas memilih buah dan sayuran yang diduga mengandung pestisida, sayur dan buah didapat dari pedagang yang berjualan. Kemudian melakukan uji residu pestisida dengan menggunakan alat rapid test kit. Adapun komoditas yang diambil sampel adalah cabe, Sawi manis, Kacang Panjang, gambas, tomat, jahe, semangka, papaya dan pisang.

"Bahwa jika uji sampel dengan hasil biru, berarti negatif yang artinya aman pestisida, sementara jika warnanya merah; berarti positif yang  artinya mengandung pestisida. Alamdulilah hasil pengujian kita siang ini, semua komoditi yang diuji negatif pestisida," tegasnya.

Deni menyebutkan bahwa pengujian pangan yang menjadi kewenangan dinasnya adalah terhadap keamanan pangan segar asal tumbuhan, salah satunya lewat tes kit yang didemokan saat ini terhadap pengujian pangan segar yang digunakan untuk menguji residu pestisida golongan organophosphate dan carbamate. Tes ini dapat diaplikasikan antara lain kepada tanaman obat, ikan asih, tanah lumpur dan air minum.

Selain pengujian sampel pangan segar, Deni dan tim juga mengkampanyekan kepada masyarakat untuk tetap melakukan pemilihan sayur dan buah yang segar, dengan memperhatikan keadaan fisik sayur dan buah (tidak busuk, dan segar). Kemudian melakukan pencucian sayur dan buah dengan air yang mengalir agar aman untuk dikonsumsi.

Deni berharap dengan adanya kegiatan ini, pengawasan keamanan pangan segar di Kota Pekanbaru dapat terlaksana sekaligus informasi keamanan pangan dapat cepat terpublikasikan, sehingga pedagang maupun masyarakat merasa nyaman dan terlindungi.(Detil.co*)


[Ikuti Detil.co Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar