Pelecehan Seks Dialami Reporter TV Saat Siaran Langsung

Alex Bozarjian, reporter televisi yang sedang melaporkan acara lomba lari secara langsung, namun secara mengejutkan mengalami pelecehan seksual. Sumber: RT News/Tempo.co

Detil.co,Jakarta - Mengenakan pakaian kaos kuning neon dan microphone di genggam tangan, Alex Bozarjian, berdiri di pinggir jembatan Savannah, salah satu rute lomba lari pada Sabtu pagi, 7 Desember 2019 di Savannah, Georgia. Bozarjian melaporkan acara lomba lari itu kepada para penonton dalam sebuah siaran langsung. 

Dikutip dari ndtv.com, dalam gambar di televisi terlihat para pelari yang antusias. Mereka bersorak dan melambaikan tangan saat kamera menyorot. Dalam siaran langsung itu, Bozarjian sempat tertawa ketika ada seorang pelari menggunakan kostum gorilla.

“Ya ampun, saya tidak mengira ada yang begitu (pakai kostum gorilla),” kata Bozarjian.    

Bozarjian mulai kehilangan senyumnya saat ada pelari yang mencoba menginterupsinya ketika dia melakukan siaran langsung. Beberapa detik kemudian, seorang laki-laki menggunakan kacamata hitam dan kaos biru lengan panjang berlari melalui Bozarjian sambil menepuk pantat bagian bawahnya. 
Bozarjian kaget bukan kepalang. Wajahnya memerah dan sempat meneriakkan beberapa kata sebelum dia kembali melanjutkan reportase. 

“Untuk laki-laki yang menepuk pantat saya dalam siaran langsung di televisi pagi ini, Anda telah melakukan pelanggaran, menjadikan saya sebagai objek dan mempermalukan saya. Tidak boleh ada perempuan yang diperlakukan seperti ini saat sedang bekerja atau dimana pun,” tulis Bozarjian dalam media sosialnya. 

Bozarjian juga mengunggah ke media sosial rekaman video siaran langsungnya dimana dia mengalami kekerasan seksual saat sedang bekerja. Robert Wells, Direktur Dewan Olahraga Savannah, yang mensponsori lomba lari ini segera merespon video yang dengan cepat menjadi viral itu. 

“Ini sunggah tak bisa di tolelir pada acara lari kami. Untungnya kami menangkap gambar yang memperlihatkan nomor dadanya dan wajahnya sehingga memudahkan identifikasi,” kata Wells. Dikutip dari Tempo.co***


[Ikuti Detil.co Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar