Pesawat Bomber AS dan Kapal Induk China 'Pemanasan' di Laut China Selatan

Foto: Reuters

Detil.co,Jakarta - Ketegangan di Laut China Selatan terus meningkat. Rabu (27/5/2020) kemarin Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) mengumumkan dua pesawat pembom (bomber) B-1B Lancer yang berbasis di Guam sudah melakukan patroli di atas perairan sengketa itu. Ini adalah manuver terbaru dalam peningkatan jumlah demonstrasi militer AS di wilayah tersebut.

"Kedua pembom menerbangkan misi untuk mendemonstrasikan kemampuan Angkatan Udara untuk beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan, pada waktu dan tempo yang kita pilih," kata Pasukan Udara Pasifik AS melalui Twitter, seperti dikutip dari Sindonews.com dilansir Star and Stripes, Kamis (28/5/2020).

Di sisi yang lain, pada hari yang sama dua kapal induk China juga meninggalkan pelabuhan untuk melakukan latihan perang di kawasan tersebut. Ini akan menjadi latihan tempur pertama bagi Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA-N) China yang melibatkan dua kapal induk sekaligus.

Menurut laporan South China Morning Post, kapal Liaoning dan kapal Shandong telah melakukan pelatihan kesiapan tempur di Laut Kuning bulan ini menjelang penempatan.

"Kelompok tempur kapal induk akan melewati Kepulauan Pratas dalam perjalanan ke lokasi latihan di tenggara Taiwan di Laut Filipina," bunyi laporan itu, mengutip sumber militer China tanpa merinci tanggal latihan tempur.

Tidak jelas apakah Liaoning atau Shandong atau kedua-keduanya yang melanjutkan latihan di tenggara Taiwan, Laut China Selatan. Tanggal pasti manuver kapal raksasa itu juga tidak diungkap.

Mail Online yang berbasis di Inggris melaporkan pada Selasa lalu bahwa rencana untuk mengerahkan kapal induk menjadi kekhawatiran akan terjadinya invasi Taiwan setelah Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan kepada kekuatan politik di AS mengambil hubungan China-AS sebagai sandera dan mendorong kedua negara ke ambang Perang Dingin baru.

"Penyebaran dua kapal induk oleh China akan lebih simbolis daripada substantif," kata Paul Buchanan, seorang analis keamanan Amerika yang berbasis di Auckland, Selandia Baru, Rabu. Dia mencatat bahwa Beijing tidak memiliki banyak pengalaman dalam operasi kapal induk.

“Mereka melakukan postur yang cukup berat,” katanya, seraya menambahkan bahwa latihan semacam itu akan mengasah pengalaman operasional para awak.

"Saya membayangkan AS akan mencermati. Tentu saja, orang Taiwan juga akan melakukannya. Semua negara yang berbatasan dengan Laut China Selatan akan duduk dan memerhatikan tetapi mereka akan tahu ini lebih merupakan tampilan daripada yang lainnya."

Buchanan mengatakan latihan tempur Beijing merupakan tantangan langsung bagi supremasi AS di Laut China Selatan.

"AS memindahkan kapal induknya ke sana sesuka hati tetapi sekarang memiliki pesaing yang serius untuk naik takhta," katanya.*** 


[Ikuti Detil.co Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar