China Kerahkan Jet Tempur Siluman ke Dekat India

Pesawat jet tempur siluman Chengdu J-20 China. Foto: Reuters/Stringer

Detil.co,Beijing - Jet-jet tempur siluman J-20 China terdeteksi mendekati perbatasan dekat India. Belum jelas misi pengerahan pesawat tempur canggih tersebut.

Dikutip dari Sindonews.com, media pemerintah, Global Times, melaporkan pengerahan jet-jet tempur J-20 ke area yang dekat dengan perbatasan China-India tidak boleh ditafsirkan berlebihan dalam konteks gesekan perbatasan kedua negara karena ketegangan sudah mereda.

Penyebaran jet tempur ini, lanjut Global Times, bisa jadi untuk latihan penerbangan jarak jauh pesawat dan bagian dari protokol pesawat perang untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda. Artikel tersebut mengacu pada artikel berita yang diterbitkan di Forbes, yang mengutip citra satelit yang mengklaim bahwa dua pesawat tempur J-20 telah dikerahkan oleh Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF) di dekat perbatasan India-China.

J-20 ditugaskan untuk layanan tempur PLAAF pada tahun 2018. Pesawat itu terlihat, sekitar 320 km dari perbatasan, di bandara Hotan di Daerah Otonomi Xinjiang Uighur (XUAR) barat laut China.

Angkatan bersenjata China sejauh ini belum membuat pengumuman tentang penempatan pesawat tempur di dekat perbatasan meskipun ada kemungkinan skuadron jet tempur ditempatkan di dekat perbatasan yang panjang dan disengketakan dengan India. 

“J-20 adalah jet tempur berat jarak jauh. Jadi, ketika ditempatkan di Hotan, berpotensi mencakup banyak wilayah di Asia Tengah dan Selatan," imbuh laporan Global Times, Rabu (19/8/2020).

Tabloid nasionalis yang jadi corong Partai Komunis China ini berusaha meremehkan pengerahan J-20. 

"Pengerahan, jika benar, adalah kemungkinan bagian dari pelatihan normal tentang penerbangan jarak jauh dan adaptasi lingkungan," kata pakar penerbangan militer China Fu Qianshao yang dikutip tabloid tersebut.

Fu mengatakan China adalah negara besar dengan banyak lapangan terbang di berbagai medan dan dalam kondisi iklim yang berbeda, dan J-20 perlu terbang di lebih banyak wilayah untuk beradaptasi.

Lebih lanjut, Global Times menyalahkan media asing yang dianggap mengipasi ketegangan di perbatasan kedua negara yang telah mereda. Awal bulan ini, para ahli mengatakan kepada tabloid tersebut bahwa jet tempur Rafale bukan tandingan jet tempur siluman J-20, beberapa hari setelah gelombang pertama lima pesawat tempur Rafale buatan Prancis itu mendarat di Ambala. 

Pakar China mengatakan kepada media pemerintah bahwa Rafale hanyalah jet tempur generasi ketiga plus dan tidak memiliki banyak peluang untuk melawan jet tempur siluman generasi keempat seperti J-20. J-20 melakukan penerbangan perdananya pada tahun 2011 dan pertama kali ditampilkan kepada publik di Airshow China ke-11 di Zhuhai, provinsi Guangdong, di China selatan, pada November 2016.***


[Ikuti Detil.co Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar