Permintaan Meningkat, Suplai Terbatas, Penyebab Naiknya Harga Daging Ayam

Ilustrasi. Foto: Net

Detil.co,Pekanbaru - Meningkatnya permintaan daging ayam di Kota Pekanbaru, sementara suplai terbatas, menjadi penyebab naiknya harga daging ayam.

Ini disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DPP) Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut kepada Detil.co saat diminta tanggapannya terkait keluhan masyarakat atas naiknya harga daging ayam.

"Saya kira memang ini dampak kemaren waktu anjloknya harga, karena suplainya berlebih, petani kita mengurangi produksi. Sekarang dia (peternak) panen," kata Ingot Ahmad Hutasuhut lewat telefon genggamnya.

"Ketika dia panen dan suplainya kecil, sementara PSBB kita akhiri. Otomatis beberapa industri kuliner dan rumah makan sudah mulai buka kembali. Otomatis permintaan juga meningkat. Sementara suplai mereka terbatas karena produksi dikurangi. Mungkin ini menjadi salah satu pemicu dari kenaikan harga tersebut," sambung Ingot Ahmad Hutasuhut," Selasa (9/6/2020).

Saat ditanya apakah ada penurunan harga daging ayam dalam waktu dekat, dijawab Ingot Ahmad Hutasuhut.

"Stabilnya harga ayam itu di Rp25 ribu dan Rp26 ribu. Saya kira nanti teman-teman dari peternak nengok harga yang cukup baik, atau menuju normal, mungkin produksi akan bertambah. Ketika ada keseimbangan antara suplai dan permintaan, mungkin akan kembali ke harga normal, sekitar Rp26 ribu dan Rp27 ribu," terangnya.

Sebelumnya, salah seorang warga Delvi Tanjung mengeluhkan naiknya harga daging ayam hingga Rp33 ribu perkilonya.

"Tanggal 2 bulan Juni ini saya beli daging ayam harganya tinggi sekali, Rp33 ribu perkilonya. Melambungnya harga daging ayam terjadi mulai hari Minggu saat masih suasana lebaran. Kenaikan ini sangat membebani kita sebagai masyarakat," keluh warga Jalan Hang Tuah ini. (Detil.co/3)


[Ikuti Detil.co Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar