Pemko Pekanbaru Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Bersama Kemendagri

Sekdako Pekanbaru, Indra Pomi Nasution. Foto: Ist

Detil.co,Pekanbaru - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dipimpin langsung Sekretaris Daerah Kota (Setdako) Pekanbaru, Indra Pomi Nasution ikuti rapat koordinasi dalam rangka pengendalian inflasi Tahun 2024 secara virtual dengan Kemendagri, Senin (29/1/2024) pagi.

Rakor secara virtual di ruang rapat Walikota Lantau 5 Komplek Perkantoran Tenayan Raya, juga dihadiri Forkompimda Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Bagian Perekonomian Setdako Pekanbaru.

Sekdako Pekanbaru, Indra Pomi Nasution mengungkapkan, inflasi Pekanbaru di 2024 sebesar 7,04 persen.

"Secara statistik inflasi kita itu memang masih landai. Kalau kita lihat dari trend kemaren di 2024 kita di 7,04 persen, tetapi di 2023 kita 2,05 persen. Artinya sudah sesuai dengan reng yang ditargetkan oleh pemerintah pusat," terang Indra Pomi Nasution usai menghadiri rakor pengendalian inflasi.

Dikatakan Indra Pomi Nasution, ada beberapa komoditi mengalami kenaikan, seperti cabe merah, cabe rawit,  dan minyak goreng.

"Jadi tadi itu ada selisih harga. Misalnya cabe merah itu ada kenaikan perkilonya itu lebih kurang Rp 857. Jadi rata-rata dilapangan itu Rp 52 ribu sekarang. Terus cabe rawit itu mengalami kenaikan lebih kurang Rp 2.700 perkilonya. Jadi dilapangan itu sekarang di angka Rp 54.143. Kemudian minyak goreng curah itu dilapangan itu dijual diangka Rp 16 ribu. Jadi HET nya itu mestinya di Rp 14 ribu. Jadi ini yang harus kita komunikasikan, kita awasi, kita koordinasikan dengan berbagai pihak untuk bisa dijual stabil," ulasnya.

Upaya pengendalian inflasi, Pemko Pekanbaru saat ini melakukan berbagai langkah, seperti menggelar pasar murah dan melakukan pengawasan terhadap distributor.

"Upaya kita itu yang pertama, tentu kita tetap ada kerjasama antar daerah. Misalnya daerah-daerah penghasil cabe dan lain-lainnya itu, kita tetap komunikasi. Kemudian yang kedua, kalau memang mendesak, tetap menggunakan subsidi transportasi. Kemudian yang ketiga, kita tetap melakukan pengawasan terhadap distributor, baik itu minyak goreng, kemudian cabe, beras dan lain-lain itu diawasi. Kemudian kita aktif melakukan pasar-pasar murah atau gerakan pangan murah," ungkapnya.(Detil.co/02)


[Ikuti Detil.co Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar