Pengendalian Covid-19 Sentuh Angka 0,4, Pekanbaru Dipercaya Terapkan New Normal

Walikota Pekanbaru, DR H Firdaus MT.

Detil.co,Pekanbaru - Walikota Pekanbaru Dr Firdaus MT mengapresiasi seluruh masyarakat Kota Pekanbaru. Sebab, pengendalian penyebaran Virus Corona atau Covid-19 menyentuh angka rasio 0,4 dalam 14 hari terakhir. 

"Sesungguhnya pengendalian penyebaran covid di Pekanbaru dengan 0,4 ini baru dalam satu kali 14 hari," kata Walikota, Jumat (29/5/2020). 

Walikota yakin, apabila pengendalian ini dengan konsistensi dua kali 14 hari, angka Covid di Pekanbaru akan jauh lebih maksimal. Namun, pemerintah pusat memberi kepercayaan untuk menerapkan new normal dan harus dilaksanakan oleh Pemko Pekanbaru bersama pemerintah daerah lainnya. 

"Karena pemerintah kota Pekanbaru Provinsi Riau dan beberapa daerah di Riau diberikan kepercayaan pemerintah untuk melaksanakan tatanan kehidupan yang baru ini agar kita mampu membangun masyarakat yang produktif yang aman dari covid," jelasnya. 

Sambung Walikota, ada yang harus dicermati dan harus diwaspadai lagi yaitu arus balik lebaran. Pekanbaru adalah kota dengan tingkat pertumbuhan penduduk urbanisasi yang tinggi yaitu di atas 2 persen setiap tahunnya melampaui pertumbuhan penduduk dengan kelahiran yakni di bawah 1,8 persen. 

"Nah urbanisasi datangnya saudara-saudara kita dari luar kota bahkan dari luar provinsi Riau masuk ke provinsi Riau khususnya kepada Pekanbaru ini terutama dari provinsi tetangga Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan  juga saudara-saudara kita dari Jawa dari Sabang sampai Merauke. Kita tahu bahwa covid kini di daerah daerah Sumatera Barat Utara dan Selatan dan juga dengan Jawa ini tingkat pengendaliannya ini masih belum begitu baik sehingga penyebaran pertumbuhan penyebarannya masih tinggi dan bahkan beberapa daerah belum menunjukkan kurva turun," paparnya. 

Lanjutnya, kurva naik artinya masih dalam zona merah yang tinggi termasuk juga Sumatera Barat. Sekalipun daerah itu juga termasuk provinsi yang menerapkan new normal tetapi Sumatera barat yaitu positif covidnya masih ratusan orang perhari, di kota Padang juga begitu. 

"Kita Pekanbaru selama 14 hari terakhir Alhamdulillah hanya satu yang positif dan juga di provinsi Riau 1 minggu terakhir tidak ada penambahan yang positif pertanda bahwa penerapan PSBB di Pekanbaru dan Riau sangat baik," tambahnya. 

"Pada kesempatan ini dalam suasana Syawal ini sekali lagi saya Firdaus secara pribadi maupun keluarga dan sebagai pelayan masyarakat juga kepala daerah mengucapkan minal aidin wal faizin mohon maaf lahir dan batin dan juga sekaligus mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh masyarakat kota Pekanbaru dan juga kepada seluruh rumah ibadah khususnya kepada dan juga semua tokoh ulama dan juga ustadz ustadzah dan yang ada di Pekanbaru di dalam melaksanakan apa yang diajukan oleh pemerintah melalui kementerian agama maupun juga keputusan presiden untuk kita beribadah dari rumah," tambahnya. 

Lanjutnya, RT dan RO 0,4 tadi itu adalah sumbangsih dari semua bahwa pemerintah dan masyarakat telah melaksanakan tugas PSBB dengan baik dengan kesadaran yang tinggi sehingga ini dapat tergambar bahwa tingkat penularan Covid di kota Pekanbaru, tingkat pemutusan mata rantai penyebaran covid di Pekanbaru terkendali  secara baik.

"Terimakasih kami sampaikan kepada seluruh masyarakat dan juga terutama kepada para ulama pada cendekia para akademisi dan seluruh masyarakat kita yang telah bersama-sama bersinergi. Umaroh, ulama dan umat dalam melaksanakan PSBB untuk melindungi jiwa dan nyawa masyarakat kota Pekanbaru tidak menjadi sia-sia dan tidak menjadi korban covid," jelasnya. 

Namun, Walikota mengingat bahwa ini belum berakhir. Semua masih dalam suasana wabah covid, diberikan kelonggaran untuk beraktivitas namun ingat masih di dalam ancaman yaitu masih berada dalam pandemi covid, di bumi Pertiwi ini tentunya dengan ikhtiar yang maksimal dengan doa-doa yang khusuk mari kita berdoa kepada Allah agar covid ini segera diangkat oleh Allah SWT di muka bumi Pertiwi ini sehingga betul-betul mendapatkan kehidupan yang normal.

"Maka sekali lagi disiplin dalam penerapan protokol kesehatan adalah suatu ikhtiar maksimal yang harus kita lakukan bersama-sama agar kita aman terhadap penyebaran konflik ini tidak menjadi korban sia-sia dari covid ini. Harapan kami, mari kita bersama-sama memasukiera new normal life agar kita mampu menjadi masyarakat yang produktif dan aman terhadap covid sehingga kita mendapatkan kehidupan dan kesejahteraan dan tentunya ini juga membantu pemerintah dan masyarakat bahwa kesehatan dan berdampak pada krisis ekonomi dan krisis ekonomi ini bisa kita berangsur-angsur pulih dan tentunya akan berakibat kepada kesejahteraan sosial masyarakat provinsi Riau rakyat Indonesia," paparnya.(Detil.co/*)


[Ikuti Detil.co Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar