Wacana Pemindahan Pengungsi Rohingya di Pekanbaru Dibahas dalam Rapat Forkopimda

Rapat Forkompimda dihadiri Sekdako, Indra Pomi Nasution, bersama Kepala Kesbangpol Syoffaizal, membahas wacana pemindahan pengungsi Rohingya. Foto: Ist

Detil.co,Pekanbaru - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, masih terus berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat terkait relokasi pengungsi Rohingya dari Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) ke Ibukota Provinsi Riau.

Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution menyebutkan, wacana pemindahan pengungsi Rohingya ke Kota Bertuah itu menjadi salah satu bahasan dalam rapat Forkopimda yang digelar di Mapolresta setempat, Senin (27/3/2023). Rapat juga membahas tentang anev karhutla di Pekanbaru.

"Kita akan berdiskusi kembali dengan Pemerintah Pusat. Kita akan membahas terkait teknis pemindahan para pengungsi," ucapnya.

Secara teknis, kata dia, Pemko Pekanbaru sudah siap untuk menampung para pengungsi Rohingya tersebut.

"Saat ini persiapan tetap dilakukan dengan menyiapkan akomodasi bagi para pengungsi selama berada di Pekanbaru. Kita harapkan pemindahan pengungsi nantinya tidak menimbulkan permasalahan sosial di tengah masyarakat," ujarnya.

Untuk itu, terang Indra, pemerintah kota dan Forkopimda akan menggelar rapat lanjutan dengan UNHCR dan IOM selaku organisasi yang membidangi pengungsi asal luar negeri.

Pembahasan terus dilakukan seiring telah adanya surat dari Menkopolhukam RI terkait pemindahan pengungsi Rohingya ke Pekanbaru dan Medan.

Indra menyatakan jika rencana pemindahan para pengungsi mendapat beragam tanggapan dari sejumlah pihak. Kebanyakan tanggapannya perihal dampak pemindahan para pengungsi Rohingya ke Kota Pekanbaru.

"Jadi kita semua bakal bekerjasama untuk mengantisipasi hal-hal yang dapat menimbulkan dampak sosial di tengah-tengah masyarakat," tutupnya.

Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, telah mempersiapkan delapan community house atau tempat penampungan sementara bagi 152 pengungsi Rohingya yang direncanakan akan direlokasi dari Aceh ke Ibukota Provinsi Riau.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Pekanbaru Syoffaizal menyebutkan, total terdapat sebanyak 109 kamar di delapan tempat penampungan sementara tersebut.

Kedelapan community house itu di antaranya Wisma Indah Sari yang diperuntukkan bagi pengungsi yang telah berkeluarga.

"Di Wisma Indah Sari ini ada 6 kamar," ungkapnya, Senin (27/3/2023).

Kemudian Hotel Satria untuk pengungsi yang datang bersama keluarga atau family berjumlah 15 kamar, lalu Wisma D’Cops khusus untuk pengungsi yang masih single ada dua kamar, dan Wisma Siak Resort bagi pengungsi yang berkeluarga sebanyak 18 kamar.

Selanjutnya Wisma Fanel untuk pengungsi yang belum berkeluarga ada 20 kamar, Rumah Kost Tasqya bagi pengungsi berkeluarga dan single ada 9 kamar, Wisma Orchid untuk yang berkeluarga dan family ada 5 kamar, serta Kos-kosan Devada khusus bagi pengungsi berkeluarga terdapat sebanyak 34 kamar.

"Jadi total kamar yang dipersiapkan sementara di delapan community house berjumlah 109 kamar," ucapnya.

Untuk penempatan pengungsi sendiri, terang Syoffaizal, pemerintah kota akan berkoordinasi dengan International Organization for Migration (IOM) atau organisasi internasional yang menangani pengungsi asal luar negeri.

"Nanti kita akan koordinasi dengan IOM untuk penempatannya," tutup pria yang juga menjabat sebagai Plt Asisten III Bidang Administrasi Umum Setdako Pekanbaru ini.***


[Ikuti Detil.co Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar