Terdata 2.300 Kasus TBC di Pekanbaru

Foto: Int

Detil.co,PEKANBARU - Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, 2.300 penderita Tuberculosis (TBC) di Kota Pekanbaru. Data ini terhitung hingga Oktober 2019.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Diskes Kota Pekanbaru Muhammad Amin kepada media menyebutkan, jumlah itu sebagian dari target temuan TB yang ditetapkan. Dikatakannya, 2019 target Diskes harus menemukan, serta mengobati penderita TB hingga 5.700 kasus.

"Sampai Oktober kemarin kita temukan sebanyak 2.300 kasus. Terhitung dari Januari 2019. Sementara tahun ini target temuan kita 5.700 kasus," ungkap Muhammad Amin, Jumat (1/11/2019). 

Diakui pria yang kini juga menjabat sebagai Kepala Disdalduk KB Pekanbaru ini, masih ada penderita TBC yang tidak terdata oleh pihaknya. Pasalnya, Diskes hanya menerima data melalui rumah sakit swasta yang bekerjasama dengan pemerintah, maupun data dari puskesmas milik Pemerintah Kota Pekanbaru sendiri. 

Lanjut Muhammad Amin, sepanjang 2018 lalu, Diskes berhasil mengatasi 4.433 kasus TBC di Pekanbaru, dengan persentasi keberhasilan pengobatan 90,5 persen. Sementara itu, disebutkannya, penderita TBC setiap tahunnya mengalami peningkatan. 

"Kita berusaha menemukan TBC dan kita obati sampai sembuh. Tahun kemarin 90,5 persen berhasil kita obati," terang Amin. 

Muhammad Amin tidak menampik, dalam penanganan kasus TBC cukup sulit menemukan penderita. Ia mengatakan banyak masyarakat yang enggan berobat ke puskesmas atau rumah sakit. Padahal penderita TBC sangat mudah menularkan penyakit kepada orang lain.

"Sebenarnya yang terdampak TBC itu banyak. Tapi sedikit yang mau berobat," ujar Muhammad Amin. 

Dalam penanganan kasus TBC dikatakan Muhammad Amin, pihaknya bekerjasama dengan rumah sakit dan klinik pratama.

Dijelaskannya, satu kali bersin, penderita TBC dapat menularkan virus kepada 10 hingga 15 orang di sekitarnya. Bahkan ketika berbicara dan tanpa sengaja percikan air liur mengenai orang lain, juga dapat menularkan TBC. 

Ia berharap, bagi masyarakat penderita TBC, supaya memeriksakan diri ke puskesmas untuk mendapatkan pengobatan. Penderita TBC hendaknya proaktif terhadap kesehatan nya untuk berobat ke puskesmas. Untuk pengobatan TBC masyarakat dapat melakukan pengobatan ke puskesmas secara gratis. 

Lanjutnya, TBC dapat di deteksi dengan mengenali gejala. Diantaranya, batuk secara terus menerus selama tiga pekan, berkeringat di malam hari tanpa sebab yang jelas, badan lemah, dahak bercampur dengan darah atau penderita batuk berdarah, rasa sakit pada dada dan sesak napas, demam lebih dari satu bulan, dan nafsu makan menurun sehingga berat badan menurun.(detil.co1)


[Ikuti Detil.co Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar